Minggu, 28 Desember 2014

Furniture Katulistiwa Di Program Asia Talents

Program Asia Talents
Dunia Desain kini semakin berkembang terus. Tidak hanya dari sebatas mode saja namun juga mulai merambah hingga ke dunia bisnis. Kini sudah saatnya setiap individu berlomba untuk menciptakan Desain yang unik dan menarik tentunya. Sudah bukan hal yang sulit lagi bagi seorang Desainer lokal untuk dapat memperluas kiprahnya hingga manca negara atau dunia internasional, karena arus Globalisasi menuntuk untuk para pelaku Desainer untuk bisa lebih kreatif lagi dalam berkarya.


Ada beberapa program atau event yang sering diadakan oleh beberapa negara untuk para pelaku Desain, salah satunya adalah program Asia Talents, di program ini para desainer lokal dapat berpeluang menjajaki industri desain di luar negeri. Asia Talents merupakan acara yang mengumpulkan desainer-desainer produk se-Asia Pasifik untuk menunjukkan atau memamerkan produk dan inovasi dari hasil karya mereka. Acara Asia Talents sendiri diselenggarakan bersamaan dengan BIG+BIH, yaitu acara trade show gift dan homeware yang cukup besar di Thailand. Dengan mengambil tema “Ideas for Tomorrow”, para desainer diundang sekaligus ditantang untuk menciptakan desain yang akan membawa pengaruh untuk hari esok.


Para Desainer yang ada di Asia Talents merupakan desainer yang dipilih dan diundang dari negera-negara di Asia Pasifik. Salah satu desainer asal Indonesia, Project Khatulistiwa hadir mewakili Indonesia pada kategori Ideas for Tomorrow. Tim Project Khatulistiwa terdiri Eugenio Hendro dari Nook Living, Nadia Pramudia dari General Object dan Denny R. Priyatna.

Hasil Karya dari Tim Project Khatulistiwa
Project Khatulistiwa ini dipilih untuk merepresentasikan 3 (tiga) Desainer dengan latar belakang nilai dan style yang berbeda. Mereka pun memiliki Moto "Divides the earth into two, but ties us together as one". Garis Khatulistiwa menjadi salah satu ciri khas Indonesia yang tidak dimiliki negara lain dan juga menggambarkan Indonesia sebagai bentuk kesatuan. “Sangat sulit untuk menggambarkan Indonesia dengan menonjolkan satu budaya atau ciri khas daerah saja. Jadi sebenarnya kita mau embrace the difference.” ujar Nadia selaku desainer dari General Object ini.


Project Khatulistiwa sebagai talents yang mewakili Indonesia tersebut mengaku selama pameran di Bangkok, mereka berkesempatan untuk menampilkan produk-produk terbaru mereka yang dibuat khusus untuk Project Khatulistiwa. Pengalaman di Bangkok membuat Nadia dan timnya dapat bertemu langsung dengan klien serta mendapat feedback langsung dari mereka. Selain itu mereka dapat bertemu langsung dengan para desainer dari negara lain sehingga bisa berbagi ilmu dan insights dari industri desain di negara masing-masing.

Tak hanya itu, Project Khatulistiwa yang mewakili Indonesia pada sektor desain tak pernah berhenti berkarya untuk merepresentasikan Indonesia dengan cara masing-masing dengan sebaik-baiknya. “Sebagai desainer-desainer muda, kami berharap kebijakan ekonomi kreatif semakin bisa mendukung performa kami. Kami sebagai desainer muda pun akan berusaha supaya mendorong dari industri desain produk sehingga keduanya bisa tergabung menjadi kekuatan Indonesia yang solid.” tutur Nadia menjelaskan harapan kedepannya.Bravo Industri Kreatif Indonesia !!!. 

Tim Project Khatulistiwa & Produk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar